Teknik Encoding dan Modulasi
Encoding atau penyandian yaitu sebuah
proses yang digunakan untuk mengubah sinyal ke dalam bentuk yang dioptimasi
untuk keperluan transmisi data atau penyimpanan data.
Di dalam pengkodean terdapat beberapa
jenis pengkodean yaitu :
1.
Data
digital ke sinyal digital yaitu berupa bentuk yang sederhana dari pengkodean
digital. Dalam data digital telah ditetapkan satu level tegangan untuk biner
satu dan yang lainnya untuk biner nol. Dalam penggunaannya data digital
digunakan untuk meningkatkan kinerja dengan cara mengubah spektrum sinyal dan
menyediakan kemampuan sinkronisasi.
2.
Data
digital ke sinyal analog merupakan sebuah modem yang mengubah data digital
menjadi sebuah sinyal analog, sehingga dapat ditransmisikan sepanjang saluran
analog. Teknik dasar yang digunakan dalam hal ini yaitu ASK, FSK, dan PSK.
Dalam fungsinya ketiga teknik dasar tersebut digunakan unutk mengubah satu
karakter atau lebih menjadi suatu frekuensi pembawa yang mewakili data biner.
3.
Data
analog ke sinyal digital, misalnya suara dan video diubah ke bentuk digital
agar mampu menggunakan fasilitas-fasilitas transmisi digital, merupakan contoh
dari data analog. Teknik yang digunakan dalam data analog yaitu teknik PCM,
sebuah teknik yang melibatkan pengambilan sampel data analog secara periodik
dan mengkuantisasi.
4.
Data
analog ke sinyal analog yaitu modulasi suatu frekuensi pembawa agar
menghasilkan sinyal analog dalam bentuk band frekuensi yang berlainan yang
digunakan pada sistem transmisi analog yaitu data analog. Teknik dasar yang
digunakan dalam hal ini yaitu AM, FM, dan PM.
Gambar
1 Contoh Pengkodean
Gambar 2 teknik
pengkodean
Gambar 3 Teknik
Pengkodean dan Modulasi
Sinyal digital yaitu deretan pulsa tegangan
yang terputus-putus yang berlainan dan masing-masing mempunyai ciri-ciri
sendiri. Setiap pulsa dalam sinyal digital merupakan sebuah elemen dari sinyal.
Data biner akan ditransmisikan melalui pengkodean setiap bit data ke dalam
elemen-elemen sinyal.
Gambar 4 contoh
sinyal
Gambar 5 contoh
sinyal
ISTILAH KOMUNIKASI DATA
1. Unipolar
Unipolar yaitu
elemen-elemen sinyal memiliki tanda yang sama (semua positif atau negatif).
2. Polar
Polar
merupakan sebuah pernyataan logika ditampilkan melalui level tegangan positif
dan lainnya melalui level dengan tegangan negatif.
3. Rate Data
Rate
data yaitu sebuah rate dimana data itu ditrasnmisikan dan ditunjukkan dalam bit per detik.
4. Durasi
atau panjang bit
Durasi atau panjang bit merupakan jumlah waktu yang diambil transmiter untuk
memancarkan bit. Untuk rate R pada durasi bit
adalah 1/R.
5. Rate Modulasi
Rate
modulasi merupakan rate
dimana level sinyal berubah. Pada rate
ini bergantung pada sifat pengkodean digital. Dalam rate ini dinyatakan dalam baud,
berupa elemen-elemen sinyal per detik.
6. Mark
dan Space
Mark
dan Space yaitu digunakan untuk
menampilkan binary 1 dan 0.
Yang harus diketahui oleh receiver yaitu receiver harus
mengetahui pewaktuan setiap detik, harus mengetahui dengan tepat saat suatu bit awal dan akhir dan harus dapat
menentukan level sinyal untuk masing-masing posisi bit (1 atau 0).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENENTUKAN KINERJA RECEIVER
Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja receiver
yaitu :
1.
Signal to noise ratio (meningkat berarti
mengurangi BER)
2.
Rate data (meningkat berarti meningkatkan
BER)
3.
Bandwidth
(meningkat berarti membuat rate data
meningkat
TEKNIK PENGKODEAN
Dalam pengkodean data, digunakan beberapa teknik yaitu sebagai
berikut :
a. Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L) yaitu suatu kode dimana
tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili binary lainnya. Karakteristik dari NRZ-L yaitu sebagai berikut:
1. Tegangan (voltase) yang
berbeda bagi bit 0 dan 1
2. Voltase konstan selama interval bit, tidak ada transisi (tidak kembali ke
level voltase 0)
3. Sebagai contoh ketiadaan voltase
untuk biner 0, dan voltase positif
konstan untuk biner 1
4. Umumnya voltase negatif
bagi biner 1 dan voltase positif
untuk yang lainnya.
5. Kode ini sering dipergunakan untuk membangkitkan atau mengartikan
data digital melalui terminal atau lainnya
b.
Nonreturn to Zero Inverted (NRZI) yaitu suatu kode dimana suatu
transisi (low ke high atau high ke low)
pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary '1' untuk bit time
tersebut; tidak ada transisi berarti binary
'0'. Sehingga NRZI merupakan salah satu contoh dari differensial encoding. Keuntungan differensial encoding : lebih kebal noise, tidak dipengaruhi oleh level tegangan. Karakteristik dari NRZI yaitu sebagai
berikut:
1.
Voltase pulsa konstan untuk durasi
waktu bit
2.
Data encode ditandai kehadiran atau ketidakhadiran transisi sinyal pada
permulaan waktu bit
3.
Transisi (rendahke tinggi atau
tinggi ke rendah) menunjukkan biner 1
4.
Tidak ada transisi menunjukkan
biner 0
5.
Merupakan contoh pengkodean differensial
Gambar
6 sinyal transmisi NONRETURN TO ZERO
(NRZ)
Kelemahan dari
NRZ-L maupun NRZI : keterbatasan dalam komponen dc dan kemampuan synchronisasi yang buruk.
Kode Multilevel Binary
menggunakan lebih dari 2 level sinyal
a. Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary
'0' diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary '1' diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif yang menggunakan
lebih dari dua level sinyal. Karakteristik dari Bipolar-AMI yaitu sebagai berikut:
1. Biner
0 dinyatakan melalui non sinyal
2. Biner
1 dinyatakan oleh pulsa positif atau negatif
3. Pulsa
Biner 1 harus berganti-ganti polaritasnya
4. Kehilangan
sinkronisasi tidak akan terjadi bila muncul string panjang 1
5. Tidak
ada komponen dc murni
6. Bandwidth
rendah
7. Mudah
mendeteksi kesalahan
b. Pseudoternary yaitu suatu
kode dimana binary '1' diwakili oleh
ketiadaan line sinyal dan binary '0'
oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif. Karakteristik dari Pseudoternary
yaitu sebagai berikut:
1. Biner
1 menyatakan tidak ada sinyal
2. Biner
0 menyatakan pulsa yang berganti-ganti negatif dan positif
3. Tidak
ada kelebihan khusus dari pengkodean bipolar-AMI dan masing-masing menjadi
dasar untuk diterapkan pada aplikasi yang sesuai
Gambar
7 sinyal transmisi MULTILEVEL BINARY
Keunggulan multilevel binary terhadap NRZ :
kemampuan synchronisasi yang baik,
tidak menangkap komponen dc dan pemakaian bandwidth
yang lebih kecil, dapat menampung bit informasi yang lebih.
Kekurangan multilevel binary dibanding NRZ :
diperlukan receiver yang mampu
membedakan 3 level (+A, -A, 0) sehingga membutuhkan lebih dari 3 db kekuatan
sinyal dibandingkan NRZ untuk probabilitas bit
error yang sama.
Terdapat dua
teknik biphase yaitu manchester dan differential mancheste.
1. Manchester
adalah suatu kode dimana terdapat suatu transisi pada setengah dari periode.
Tiap bit : transisi low – high mewakili “1” dan high – low mewakili “0”.
2. Differential manchester adalah
suatu kode dimana binary “0”
diwakilkan oleh adanya transisi pada awal periode suatu bit dan binary “1”
diwakili oleh ketiadaan transisi di awal periode suatu bit.
Keuntungan rancangan biphase antara lain :
·
Synchronisasi
: karena adanya transisi selama tiap bit
time, receiver dapat
men-synchron-kan pada transisi tersebut atau dikenal sebagai self clocking codes.
·
Tidak ada komponen dc.
·
Deteksi terhadap error : ketiadaan dari transisi yang diharapkan dapat digunakan
untuk mendeteksi error.
Kekurangan rancangan biphase antara lain :
·
Menggunakan bandwidth yang lebih besar dari pada multilevel binary.
·
Memerlukan paling sedikit 1 transisi per
bit dan mungkin memiliki 2 transisi
·
Rate
modulasi maksimum 2 kali NRZ
Modulation
rate
Modulation
rate
adalah kecepatan dimana elemen-elemen sinyal terbentuk. Contoh : untuk kode manchester, maksimum modulation rate = 2 / tB. cara
menyatakan modulation rate yaitu
dengan menentukan rata-rata jumlah transisi per bit time.
Gambar
8 sinyal
Teknik
scrambling
Serangkaian level tegangan yang
tetap pada line digantikan dengan serangkaian pengisi yang akan melengkapi
transisi yang cukup untuk clock receiver mempertahankan
synchronisasi. Dikarenakan teknik biphase memerlukan kecepatan pensinyalan
yang tinggi relatif terhadap data rate dan
lebih mahal pada aplikasi jarak jauh maka dari itu menggunakan teknik Scrambling.
·
Menghasilkan level voltase konstan
·
Menyediakan transisi yang cukup untuk
sinkronisasi
·
Harus dikenal oleh receiver dan akan digantikan oleh runtunan yang asli
·
Runtunan ini sama panjangnya dengan yang
asli
·
Tanpa komponen dc
·
Tanpa pengurangan rate data
·
Tanpa runtunan panjang dari sinyal jalur
level 0
Bipolar
with 8-Zeros Substitution (B8ZS)
Suatu kode jika :
1. Oktaf
dari 0 muncul dan pulsa voltase
terakhir positif maka dihasilkan 8 nol oktaf yang ditandai dengan 000+-0-+
2. Oktaf
dari nol muncul dan pulsa voltase terakhir negatif maka dihasilkan 8 nol oktaf
yang ditandai dengan 000-+0+-
High-density
bipolar-3 zeros (HDB3 )
Suatu kode yang menggantikan string-string dari 4 nol
dengan rangkaian yang terdapat satu atau dua pulsa atau biasa disebut kode violation.
·
High
Density Bipolar 3 Zeros
·
Berdasarkan bipolar-AMI
Aturan subtitusi
HDB3
Polaritas
dari Pulsa akhir
|
Jumlah dari pulsa bipolar karena
subtitusi terakhir
|
|
|
Genap
|
Ganjil
|
-
|
000-
|
+00+
|
+
|
000+
|
-00-
|
Modulasi
adalah menumpangkan frekuensi sinyal informasi pada suatu frekuensi pembawa (carrier) yang mempunyai frekuensi lebih
tinggi dari sinyal informasi, dan sesuai dengan media transmisi tempat sinyal
akan dikirimkan.
TUJUAN MODULASI
1.
Untuk
memudahkan proses radiasi pada kanal
komunikasi berupa udara, diperlukan antena untuk
proses pemancaran/radiasi dan penerimaan sinyal. Dimensi antena
adalah berbanding terbalik dengan frekuensi sinyal yang
dipancarkan atau diterimanya.
dipancarkan atau diterimanya.
2.
Untuk
memungkinkan multiplexing. Jika sebuah media
transmisi dapat digunakan oleh beberapa
kanal, maka modulasi dapat digunakan untuk
menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum
frekuensi yang berbeda. Contohnya : teknik fdm pada sistem
telepon.
menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum
frekuensi yang berbeda. Contohnya : teknik fdm pada sistem
telepon.
3.
Untuk
mengatasi keterbatasan peralatan
Pembuatan
peralatan pengolahan sinyal (signal
processing
devices) seperti filter dan amplifier memiliki tingkat kesulitan yang
berbeda untuk spectrum frekuensi tertentu.
devices) seperti filter dan amplifier memiliki tingkat kesulitan yang
berbeda untuk spectrum frekuensi tertentu.
4.
Untuk
memungkinkan pembagian frekuensi
Modulasi
memungkinkan beberapa stasiun radio dan
televisi untuk melakukan siaran secara bersamaan menggunakan
frekuensi sinyal pembawa yang berbeda. Sehingga tidak akan
terjadi interferensi antar stasiun. Di sisi penerima, dengan adanya
modulasi, maka dapat dilakukan pemilihan terhadap stasiun siaran
yang memang ingin didengarkan / ditonton..Contohnya: siaran
radio dan televisi.
televisi untuk melakukan siaran secara bersamaan menggunakan
frekuensi sinyal pembawa yang berbeda. Sehingga tidak akan
terjadi interferensi antar stasiun. Di sisi penerima, dengan adanya
modulasi, maka dapat dilakukan pemilihan terhadap stasiun siaran
yang memang ingin didengarkan / ditonton..Contohnya: siaran
radio dan televisi.
5.
Untuk
mengurangi pengaruh noise
dan interferensi
Pengaruh
noise dan interferensi
tidak dapat seluruhnya
dihilangkan darisistem komunikasi. Namun dimungkinkan untuk
menekan pengaruh gangguan tersebut dengan menggunakan
teknik modulasi tertentu. Sehingga penggunaan teknik modulasi
secara umum akan menyebabkan bandwidth transmisi yang lebih
besar dari bandwidth sinyal informasinya.
dihilangkan darisistem komunikasi. Namun dimungkinkan untuk
menekan pengaruh gangguan tersebut dengan menggunakan
teknik modulasi tertentu. Sehingga penggunaan teknik modulasi
secara umum akan menyebabkan bandwidth transmisi yang lebih
besar dari bandwidth sinyal informasinya.
FUNGSI MODULASI
Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan
untuk terganggu oleh noise. Sedangkan
pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan
dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum
dari sinyal data, dari pita spectrum yang rendah ke spektrum yang jauh
lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada transmisi data tanpa kabel (dengan
antena), dengan membesarnya data frekuensi yang dikirim maka dimensi
antenna yang digunakan akan mengecil.
Modulasi analog adalah komunikasi yang mentransmisikan
sinyalsinyal analog yaitu time
signal yang berada pada nilai
kontinu pada
interval waktu yang terdefinisikan. Modulasi Analog yang umum dikenal ada beberapa macam bentuk modulasi antara lain :
interval waktu yang terdefinisikan. Modulasi Analog yang umum dikenal ada beberapa macam bentuk modulasi antara lain :
1. Amplitude
Modulation (AM)
2. Frequency Modulation (FM)
2. Frequency Modulation (FM)
3. Phasa Modulation (PM)
Amplitude Modulation (AM) adalah modulasi yang paling sederhana, dimana frekuensi pembawa
atau carrier diubah amplitudonya sesuai dengan
signal informasi atau message signal yang akan dikirimkan.
Dengan kata lain AM adalah modulasi yang mana amplitudo dari signal pembawa (carrier) berubah karakteristiknya sesuai dengan
amplitudo signal informasi.
signal informasi atau message signal yang akan dikirimkan.
Dengan kata lain AM adalah modulasi yang mana amplitudo dari signal pembawa (carrier) berubah karakteristiknya sesuai dengan
amplitudo signal informasi.
Gambar
9: amplitude modulation
Jenis-jenis Amplitudo
Modulation (AM)
Beberapa jenis dari
modulasi amplitudo, yaitu
1. AM SSB (single sideband)
1. AM SSB (single sideband)
Adalah salah satu jenis
modulasi amplitudo dimana spektrum
frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari spektrum
frekuensi AM yaitu frekuensi LSB (Lower Sideband) atau
frekuensi USB (Upper Sideband) saja.
2. AM DSBFC (Double sideband full carrier)
2. AM DSBFC (Double sideband full carrier)
Disebut juga full AM
dimana spektrum yang dipancarkan adalah spektrum
frekuensi AM yaitu frekuensi LSB dan frekuensi USB. Bandwidth sinyal
termodulasinya adalah sama dengan dua kali sinyal informasinya.
3. AM DSBSC (Double sideband supprised carrier )
3. AM DSBSC (Double sideband supprised carrier )
Adalah jenis modulasi
amplitudo dimana spectrum frekuensi carrier di tekan
mendekati nol.
4. AM VSB (Vestigial sideband)
Biasanya digunakan pada industri tele dan
siskomersial untuk transmisi dan penerimaan
sinyal Video. Pada VSB sebagian komponen LSB ikut di transmisikan dengan
komponen
USB dan komponen pembawa.
Kelebihan dan Kekurangan
AM
Dalam prateknya AM pun
dapat terjadi kekurangan maupun
kelebihannya di dalam melakukan pemrosesan diantaranya yaitu :
kelebihannya di dalam melakukan pemrosesan diantaranya yaitu :
Kekurangan:
1.
Dapat terganggu
oleh gangguan atmosfir.
2.
Daya yang
dibutuhkan lebih besar dibandingkan FM
Kelebihanya:
1.
Memiliki range jangkauan
yang luas karena sinyal AM mampu
dipantulkan pada lapisan udara teratas yaitu ionosfer.
2.
Lebih
mudah dimodulasi karena lebih sederhana.
Frequency Modulation (FM)
Modulasi frekuensi adalah proses dimana frekuensi gelombang carrier
diubah-ubah
mengacu pada amplitudo sinyal pemodulasi, yaitu dengan cara
menyelipkan sinyal informasi pada gelombang carrier. Jika
sinyal
informasi telah diselipkan maka frekuensi gelombang carrier akan
naik
menuju harga maksimum, sesuai dari amplitudo sinyal informasi yang naik
menuju harga maksimum dalam arah positif.
Fungsi FM
Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal
input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi
dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang
kemudian ditumpankan ke sistem antenna untuk dipancarkan.
Kelebihan dan Kekurangan FM di dalam melakukan proses, FM dapat juga memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut ini, yaitu:
Kelebihan
Kelebihan
1.
Lebih tahan noise (gangguan
atmosfir) karena frekuensi 88 –108 Mhz jarang terkena noise seperti itu.
2.
Daya yang dibutuhkan lebih
kecil dibandingkan AM.
3.
Bandwith lebih lebar dibandingkan AM memungkinkan transmisi stereo.
Kekurangan
1. Lebih rumit dibandingkan AM.
2. Akibat dari lebarnya bandwith maka meyebabkan mahalnya biaya pada frekuensi.
1. Lebih rumit dibandingkan AM.
2. Akibat dari lebarnya bandwith maka meyebabkan mahalnya biaya pada frekuensi.
Phasa Modulation
modulasi ini sinyal informasi
mengubahubah fasa gelombang pembawa. Besar
perubahan fasa sebanding dengan amplituda sesaat sinyal pemodulasi.
Perbedaannya terletak pada posisi perubahan frekuensi, jika pada modulasi frekuensi deviasi tertinggi dicapai pada amplituda puncak dari sinyal pemodulasi, pada modulasi fasa deviasi maksimum terjadi pada saat sinyal modulasi berubah pada laju yang paling tinggi (slope terbesar) yakni perubahan dari nilai positif ke negatif dan sebaliknya. Proses modulasi fasa terlihat pada gambar
Perbedaannya terletak pada posisi perubahan frekuensi, jika pada modulasi frekuensi deviasi tertinggi dicapai pada amplituda puncak dari sinyal pemodulasi, pada modulasi fasa deviasi maksimum terjadi pada saat sinyal modulasi berubah pada laju yang paling tinggi (slope terbesar) yakni perubahan dari nilai positif ke negatif dan sebaliknya. Proses modulasi fasa terlihat pada gambar
Gambar
10 modulasi fase
Modulasi Digital
Dalam
memenuhi kebutuhan transmisi sinyal, maka dibutuhkan suatu proses modulasi atau
penumpangan sinyal data yang berbentuk biner pada suatu gelombang pembawa (carrier).
Pemilihan jenis modulasi yang digunakan ditentukan oleh penerapan yang
diinginkan, termasuk juga karakteristik kanal yang digunakan seperti bandwidth
yang tersedia dan kerentanan (susceptibility) kanal terhadap perubahan (fading).
Ada tiga macam perbedaan sistem modulasi digital antara lain:
1. Amplitude Shift Keying (ASK)
2. Frequency Shift Keying (FSK)
3. Phase Shift Keying (PSK).
1. Amplitude Shift Keying (ASK)
2. Frequency Shift Keying (FSK)
3. Phase Shift Keying (PSK).
Berbeda
dengan modulasi analog dimana input signal berbentuk kontinu. Pada modulasi
digital signal input sudah berbentuk diskrit yang ditandai oleh dua kondisi
yaitu kondisi “0” dan kondisi “1”. Signal digital yang mewakili informasi
tersebut agar dapat ditransmisikan harus dimodulasi terlebih dahulu dengan
gelombang pembawanya yang akan membawanya sampai tujuan.
cara perubahan bagi sinyal digital ada beberapa teknik antara lain
:
1. Teknik dasar :
· Amplitude shift keying (ASK)
· Frequency shift keying (FSK)
· Phase shift keying (PSK)
2. Varian dari teknik dasar di atas
· 4 Pulse Amplitude Modulation (4-PAM)
· Quadrature Phase ShiftKeying (QPSK)
· Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
1. Teknik dasar :
· Amplitude shift keying (ASK)
· Frequency shift keying (FSK)
· Phase shift keying (PSK)
2. Varian dari teknik dasar di atas
· 4 Pulse Amplitude Modulation (4-PAM)
· Quadrature Phase ShiftKeying (QPSK)
· Quadrature Amplitude Modulation (QAM)
Amplitude
Shift Keying (ASK)
Pembangkitan gelombang AM dapat dilakukan dengan dua
pendekatan berbeda. Pertama adalah dengan membangkitkan sinyal AM secara
langsung tanpa harus dengan membentuk sinyal baseband. Dalam kasus biner,
generator harus mampu memformulasikan satu dari dua sinyal gelombang AM yang
mungkin. Teknik ini lebih dikenal dengan Amplitude Shift Keying (ASK),
yang secara langsung menyiratkan arti sebuah terminologi yang menggambarkan
suatu teknik modulasi digital. Dengan menggunakan sinyal baseband untuk
memodulasi amplitudo suatu sinyal carrier yang dalam hal ini merupakan sinyal
sinusoida (baik cos maupun sinus), seringkali ini dikenali sebagai AM analog
dengan informasi dalam bentuk digital.
Phase
Shift Keying (PSK)
Dalam
modulasi analog kita sulit membedakan antara modulasi frekuensi dengan modulasi
fase, sehingga keduanya dikatagorikan sebagai hal yang sama karena keduanya
memiliki pengaruh yang sama pada sinyal carrier yaitu perubahan
frekuensi sesuai dengan variasi amplitudo sinyal informasi yang memodulirnya.
Frequency Shift
Keying (FSK)
Frequency
Shift Keying (FSK) merupakan sistem
modulasi digital yang relatif sederhana, dengan kinerja yang kurang begitu
bagus dibandingkan sistem PSK atau QAM. FSK biner adalah sebuah bentuk modulasi
sudut dengan 11 envelope konstan yang
mirip dengan FM konvensional, kecuali bahwa dalam modulasi FSK, sinyal
pemodulasi berupa aliran pulsa biner yang bervariasi diantara dua level
tegangan diskrit sehingga berbeda dengan bentuk perubahan yang kontinyu pada
gelombang analog.
0 comments